TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Putra Mahkota {5}



Putra Mahkota {5}

0Raja Langit pun langsung berjalan mendekat, tapi tangannya langsung dicekal oleh Xie Ming Zhen. Chen Liao Xuan yang meihat itu kembali tersulut emosi, dia memandang Xie Ming Zhen seolah hendak membunuhnya.     
0

"Putra Mahkota, kau sekarang bukan lagi Raja Iblis. Yang membunuh sesuka hati bisa kau lakukan. sekarang, kau adalah seorang Putra Mahkota Kerajaan Langit. jantung barumu, hati barumu yang masih belum bisa menerima ini jangan kau biarkan untuk terus membenci. Sebab jika tidak, aura iblis bisa saja kembali memeluk jantungmu dan membuatmu kembali menjadi Raja Iblis. Dan apa yang sudah dikorbankan oleh Dewi Anqier akan sia-sia untuk kedua kalinya."     

Chen Liao Xuan melihat Li Qian Long, kemudian dia menganggukkan kepalanya. Kedua tangannya yang terkepal kini sudah mulai rileks lagi.     

"Pangeran Xie, bukankah kau sangat merindukan Putra Mahkota? Itulah yang kau katakan kepadaku tadi sebelum acara ini dimulai. Namun mengapa sekarang kau menjadi setegtang ini. kenapa kalian tidak saling berpelukan untuk menghabiskan waktu penuh rindu? Dan satu lagi, apakah benar cerita tentang lalu itu? apakah kau yang bersekongkol dengan Penasihat Li untuk menghabisi nyawa Dewi Anqier? jelaskan kepadaku sekarang juga, Pangeran Xie!"     

Xie Ming Zhen langsung berlutut di depan Raja Langit, kemudian dia melirik Chen Liao Xuan dengan mimik wajah yang lebih kesal dari pada tadi.     

"Apa yang dikatakan oleh Putra Mahkota adalah keliru, Yang Mulia. Jika tidak punya bukti, bukan hal yang pantas untuk dijadikan bahan persinggungan. Apalagi di sini semua Dewa dan Dewi berkumpul menjadi satu. Jangankan hamba, bukankah Dewi yang merupakan Ibu dari Dewi setengah manusia itu juga tidak mengakui jika Dewi itu adalah putrinya."     

"Pangeran Xie—"     

"Yang Mulia, bukankah lebih baik kita bubarkan dulu ini? Hamba yakin, Putra Mahkota juga masih sangat lelah. Hamba tidak mau membuat tenaga Putra Mahkota terkuras, Putra Mahkota baru saja menyempurnakan diri dan bahkan belum beristirahat sama sekali. hamba tidak mau kalau sampai beliau jatuh sakit."     

"Ada satu hal yang sangat membingungkan, sebuah kisah yang aku dapat dari seseorang. Kabarnya pada zaman terdahulu, ada seorang iblis yang bertemu dengan seorang Selir langit. mereka bertemu dan melakukan hubungan suami istri. Bodohnya lagi, Selir langit itu mengandung, dan dia memutuskan untuk menghilang dari bumi bersama dengan Raja Langit dan rombongannya. Aku sangat begitu penasaran, Selir langit ini siapa? Apakah Selir dari kehidupan sebelumnya atau Selir dari mana. Sebab setahuku, tidak ada makhluk langit yang memiliki hati dan otak busuk kecuali jika mereka adalah keturunan iblis,"     

"Putra Mahkota, jaga ucapanmu!" marah Selir Meng.     

Chen Liao Xuan tampak menghiraukan kemudian dia memberikan hormat kepada Raja dan Ratu Langit.     

"Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu, hamba akan kembali ke tempat hamba. Hamba ingin istirahat dulu," putusnya kemudian.     

"Hidup Putra Mahkota Kerajaan Langit! Hidup Putra Mahkota Kerajaan Langit! selamat datang kembali!" teriakan itu tampak memenuhi aula agung istana.     

Chen Liao Xuan membalikkan badannya, dan Ratu Langit mengekori langkah putranya. Naga suci itu tampak menari di depan Chen Liao Xuan, membuat Chen Liao Xuan mengelus kepalanya sampai membuat naga suci itu akhirnya pergi juga.     

Melihat hal itu, Chen Liao Xuan kembali berjalan. Namun dia tak berjalan menuju kediamannya sama sekali.     

"Putra Mahkota, bukankah kediamanmu ada di sebelah kanan? Apakah kau telah lupa?" tanya Ratu Langit.     

"Tidak, Ibu. Hamba sekali tidak lupa, hanya saja hamba ingin mengunjungi seseorang," jawab Chen Liao Xuan. Ratu Langit pun tampak mengerutkan keningnya karena dia agaknya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan.     

"Mengunjungi siapa, Putra Mahkota?"     

Dan pertanyaan itu pun tanpa jawab, hingga akhirnya Chen Liao Xuan bersama dengan Li Qian Long dan ibunya itu berada pada sebuah bukit yang di sana ada sebatang pohon persik. Dan di sana tiba-tiba ada sebuah kuburan baru. Ratu Langit tampak kaget bukan main melihat batu nisan yang ada di sana.     

"Ini…."     

"Anqier, dia adalah Dewi setengah manusia itu, Ibu. Aku dan dia bertemu di alam berbeda di bumi. Aku adalah iblis dan dia adalah manusia, secara tidak sengaja aku telah membunuh ayahnya. Dia menolongku di saat aku sedang kalah dalam peperangan. Dan dari dirinyalah aku bisa hidup, sehingga kami bertemu dan menjadi sepasang kekasih kembali. Dia tahu dari Dewa Li akan masa lalunya dulu, dia kemudian memutuskan untuk mengorbankan dirinya agar aku bisa kembali sempurna dan utuh menjadi Putra Mahkota Kerajaan Langit lagi. Dia sudah berkorban banyak untukku, Ibu. Dia telah berkoban banyak, dan dengan tega ada begitu sosok yang ingin menyingkirkan Anqier dariku setelah semua pengorbanannya itu. jika dia tidak tepat waktu, jika dia tidak mengambil keputusan ini, alam semesta akan murka dan memutuskan kehancurkannya. Dan apakah Ayah tidak menyadari semua hal itu, Ibu? Bahkan sampai dia membuat keputusan yang sangat mengerikan seperti ini?"     

Ratu Langit tampak diam, dia pun memandang pemakaman yang ada di depannya itu,, lagi dia mengelus punggung putranya dengan penuh perhatian, dia ikut menangis atas apa yang terjadi sekarang.     

"Jujur, Ibu juga sudah mengingatkan ayahmu tentang semua hal yang terjadi itu. namun demikian, pemikiran ayahmu juga agaknya rasional. Tahta Putra Mahkota telah lama kosong dan kami sendiri tidak tahu kamu akan kembali, itu sebabnya ayahmu memiliki keinginan untuk menggantikan hal itu sementara saja kepada Pangeran Xie. Pangeran Xie adalah sosok yang sangat baik sekarang, dia begitu lembut, dan begitu menghibur, memberikan kesenangan kepada Ibu dan Ayah saat tidak ada kamu. Rasa rindu kami akan hadirmu sedikit terobati."     

"Apakah Ibu langsung percaya saja dengan apa yang telah dilakukan oleh Pangeran Xie? Dia jahat, Bu. Dan dia tidak bisa berubah sama sekali. dia jahat dengan segala yang ada, dan kemungkinan besarnya adalah dia keturunan dari iblis yang telah ditur dengan Selir Meng, aku yakin itu, Ibu."     

"Putra Mahkota, berhentilah mengatakan hal buruk, jika kau terus seperti ini itu artinya kamu dengan Pangeran Xie sama saja."     

"Tapi, Ibu, apakah Ibu tidak berpikir apa ada seorang Dewa yang sama seperti dia? Tidak Bu, hanya dia sendiri, hanya dia sendiri beserta Selir Meng lah yang memiliki otak dan hati yang benar-benar jahat juga busuk sekali. aku yakin itu, andaikan bisa, aku akan membuka buku takdir yang ada, aku akan buat semuanya lebih jelas dengan memutuskan dan menunjukkan kepada Ibu tentang siapa yang akan terjadi. aku yakin akan hal itu, Ibu. Aku sangat yakin akan keyakinanku ini sama sekali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.